27.8 C
Jakarta
Friday, December 13, 2024

    Dapat izin edar BPOM, obat penanganan Covid-19 racikan ‘holding’ BUMN Farmasi siap digunakan

    Terkait

    Jakarta, 13/10/20 (SOLUSSInews.com) – Ada harapan besar dan kuat, bergabungnya entitas Badan Usaha Milik Negara di bidang farmasi dalam suatu naungan holding, diharapkan dapat membantu pemerintah dalam percepatan penanggulangan pandemi Covid-19 di Indonesia. Baik dari sisi pencegahan melalui penyediaan vaksin, penanganan melalui pengobatan dan pemberian multivitamin, maupun melalui penyediaan alat kesehatan.

    Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir di sela-sela Rapat Kordinasi Holding BUMN Farmasi, di Jakarta, Senin (4/10/20) pekan lalu.

    Honesti Basyir mengatakan, dua anggota BUMN Holding Farmasi, yaitu PT Kimia Farma Tbk saat ini sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan Covid-19. Yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19.

    “Obat ini hasil besutan dari PT Kimia Farma,Tbk, sementara PT Indofarma Tbk siap memasarkan obat anti Corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem™. Obat ini diproduksi Mylan Laboratories Limited, atas lisensi dari Gilead Sciences Inc, Foster City dan United States of America,” kata Honesti Basyir.

    Selain Favipivar, kata Honesti Basyir, PT Kimia Farma Tbk, dan anak usahanya, PT Phapros Tbk, juga telah berhasil memproduksi beberapa obat untuk penanganan Covid-19. Antara lain Chloroquine, Hydroxychloroquine, Azithromycin, Favipiravir, Dexamethasone dan Methylprednisolon.

    “Kimia Farma, juga memproduksi beberapa multivitamin penambah daya tahan tubuh seperti Vitamin C (tablet dan injeksi), Becefort, Fituno dan Geriavita sebagai tambahan produk untuk menjaga daya tahan tubuh,” ungkap Verdi Budidarmo, Direktur Utama PT Kimia Farma, Tbk.

    Verdi Budidarmo menambahkan, untuk jenis obat Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi Covid–19, sudah dapat diproduksi sendiri oleh Kimia Farma. Ini merupakan produk pertama di Indonesia yang dikembangkan sendiri oleh BUMN, dan Favipiravir hasil produksi dari PT Kimia Farma Tbk.

    “Produk obat ini mendapatkan Nomor Ijin Edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta akan didistribusikan ke seluruh layanan kesehatan sesuai dengan regulasi pemerintah,” kata Verdi Budidarmo.

    Selain obat-obatan dan multivitamin, PT Kimia Farma Tbk melalui jaringan ritelnya juga mendistribusikan alat kesehatan seperti masker, hand sanitizer serta melakukan layanan pemeriksaan yaitu rapid test hasil produksi PT Kimia Farma Tbk sendiri, dan PCR Test di seluruh jaringan layanan kesehatan PT Kimia Farma Tbk yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Sementara itu, anggota Holding BUMN Farmasi lainnya, PT Indofarma Tbk, beserta seluruh grup usahanya (perseroan) mendukung upaya pemerintah dalam hal penekanan penyebaran Covid-19 di tanah air melalui berbagai jenis produk antara lain Oseltamivir 75gr Caps yang merupakan antiviral unggulan yang saat ini telah menjadi rujukan sebagai protokol pengobatan COVID-19 di berbagai rumah sakit.

    Oseltamivir 75 gr Caps merupakan produk yang telah memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri senilai 40.06% ini, telah diproduksi sendiri oleh PT Indofarma Tbk, dengan kapasitas produksi sebesar 4.9 juta kapsul per bulan, sehingga diharapkan dapat mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.

    Produk penanganan Covid-19 lainnya adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100 mg, yang merupakan produk antiviral hasil produksi Mylan Laboratories Ltd, yang akan dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk, dalam waktu dekat.

    Sementara Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengungkapkan, produk yang akan dipasarkan dalam waktu dekat adalah Desrem™ Remdesivir Inj 100mg, yang telah mendapatkan persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) di Indonesia, dan telah disetujui oleh BPOM melalui penerbitan Nomor Izin Edar yang sudah diterbitkan pada tanggal 30 September 2020.

    “Desrem™ Remdesivir Inj 100mg akan mulai dipasarkan pekan depan, merupakan obat yang digunakan untuk penggunaan pada pasien rawat inap Covid-19 dalam kondisi sedang-berat. Kemudian untuk ketersediaan stock untuk bulan ini, sudah ada sebanyak +/- 400.000 vial dengan harga yang tentunya terjangkau oleh masyarakat,” ungkap Arief Pramuhanto.

    Arief Pramuhanto menambahkan, selain obat-obatan, PT Indofarma Tbk, juga telah memproduksi alat kesehatan seperti Medical Face Mask 3Play (Inamask), Hand Sanitizer (Clind), Rapid Test (Smart Diagnostic Covid19) hingga Mobile Diagnostic Real Time PCR, Produk Isolation Transport hingga Virus Transport Media (VTM).

    Sedangkan Bio Farma sebagai induk Holding BUMN Farmasi, memiliki tugas untuk pengadaan vaksin Covid-19, yang merupakan hasil kolaborasi dengan Sinovac, dimana saat ini masih dalam tahap uji
    klinis di Bandung.

    Sampai akhir September 2020, terdapat 1.319 relawan yang sudah mendapatkan suntikan pertama, sebanyak 656 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua, dan sebanyak 244 relawan dalam tahap pengambilan darah pascasuntikan kedua.

    Hingga saat ini belum ada dilaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi. Desrem™ Remdesivir Inj 100mg akan segera dipasarkan oleh PT Indofarma Tbk, pekan depan. (S-BS/jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini