PRIORITAS, 14/4/25 (Bratislava): Wabah penyakit kaki dan mulut yang menyerang ribuan hewan di Hungaria, menyebabkan sejumlah pemerintah di kawasan Eropa terpaksa menutup sebanyak 39 pintu perbatasannya.
Pemerintah Slowakia, menutup 16 perbatasan bersama mereka dengan Hungaria dan satu perbatasan dengan Austria. Semuanya merupakan penyeberangan yang jarang dilalui, sehingga pihak berwenang dapat fokus melakukan pemeriksaan perbatasan di tempat-tempat utama.
Minggu lalu, Austria, meski tidak ada kasus wabah yang dilaporkan, telah menutup 23 penyeberangan perbatasannya dengan Hongaria dan Slowakia .
Para petani Eropa khawatir hal terburuk dapat menimpah hewan ternak mereka jika pemerintah tidak cepat bertindak.
Wilayah Eropa bagian Tengah saat ini memang sedang bergulat dengan wabah penyakit kaki dan mulut pada ternak. Pemerintah setempat bahkan sudah memusnahkan ribuan hewan ternak seperti sapi, domba, babi dan rusa yang positif terjangkit.
Virus yang sangat menular ini pertama kali terdeteksi pada awal Maret di sebuah peternakan sapi di Hungaria. Dalam waktu dua minggu, penyakit tersebut menyebar ke tiga peternakan di negara tetangga Slovakia.
Hal ini menandai wabah pertama di kedua negara tersebut dalam lebih dari 50 tahun. Pihak berwenang sedang berupaya untuk membendung penyebaran penyakit tersebut.
“Semuanya benar-benar kacau di daerah tersebut, karena para petani mengkhawatirkan ternak mereka sendiri dan transportasi terganggu oleh penutupan perbatasan”, kata seorang pengusaha lokal Hungaria, Sándor Szoboszlai, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Senin (14/4/25).
Sebanyak 3000 ternak dimusnahkan
Di kota Levél, Hungaria, sekitar 3.000 ternak harus dimusnahkan setelah penyakit tersebut ditemukan di sebuah peternakan. “Kami bahkan tidak menyangka hal seperti itu bisa terjadi. Siapa yang bisa mengandalkan itu? Tidak seorang pun,” kata Szoboszlai.
Ia menduga wabah itu menyebar bukan akibat kelalaian pemilik hewan. “Ada peternakan besar di daerah itu, tetapi saya rasa itu bukan kesalahan pemilik hewan, itu sudah pasti. Angin bertiup ke sini”, ujarnya.
Penyakit kaki dan mulut terutama menyerang hewan berkuku terbelah seperti sapi, domba, kambing, babi, dan rusa. Virus ini menyebabkan demam serta lepuh di mulut dan kuku pada hewan.
Virus ini menyebar melalui kontak antar hewan, atau pada permukaan seperti pakaian, kulit, dan kendaraan, atau melalui angin. Penyakit ini tidak terlalu berbahaya bagi manusia.
Tikar didisinfektan
Pada hari Jumat, pihak berwenang di Hungaria terus melakukan operasi, yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran penyakit dengan mendisinfeksi pertanian dan kendaraan di daerah tersebut.
Tikar yang dibasahi disinfektan yang kuat ditempatkan di pintu masuk dan keluar kota serta desa di seluruh wilayah, untuk menghilangkan molekul virus yang mungkin menempel di ban kendaraan.
Pihak berwenang di Republik Ceko, yang relatif jauh dari pertanian di Hungaria dan Slowakia tempat penyakit tersebut terdeteksi, telah memperkenalkan tindakan disinfeksi di semua lima penyeberangan perbatasan yang digunakan oleh truk barang yang memasuki negara tersebut.
Profesor madya di Universitas Ilmu Hayati Ceko di Praha, Jiri Cerny, mengatakan risiko penularan yang paling signifikan, adalah melalui benda-benda manusia yang terkontaminasi seperti ban dan mobil, pada sol sepatu, dan melalui makanan yang terkontaminasi.
Menteri Pertanian Ceko, Marek Výborný, mengatakan pembatasan tersebut dapat dicabut 30 hari, setelah Slowakia memusnahkan hewan ternak terakhir yang terinfeksi penyakit kaki dan mulut.
“Tidak ada infeksi baru yang ditemukan di Hungaria minggu ini, dan pembersihan lahan pertanian terakhir yang terinfeksi, kemungkinan akan selesai pada hari Sabtu”, kata Menteri Pertanian Hungaria, István Nagy.
Serangan biologis
Awal minggu ini, kepala staf Perdana Menteri Hongaria, Gergely Gulyás, mengatakan wabah penyakit kaki dan mulut mungkin disebabkan oleh virus yang diproduksi secara buatan.
Tanpa mengutip bukti spesifik untuk mendukung klaimnya, Gulyás, menyatakan tidak dapat dikesampingkan penyakit itu telah dilepaskan di Hongaria sebagai ‘serangan biologis’.
Ia menambahkan kecurigaan itu didasarkan pada pernyataan lisan dari sebuah laboratorium di negara asing, yang telah memulai analisis awal sampel virus.
Pemerintah Hongaria telah berjanji untuk memberlakukan moratorium pembayaran pinjaman bagi petani yang terkena dampak wabah tersebut.
Selain itu pemerintah juga membantu memberikan kompensasi atas hilangnya hewan ternak mereka serta membantu mengembangkan tindakan di peternakan untuk mencegah wabah di masa mendatang.
Pengusaha lokal sangat sedih saat berbicara tentang petani harus memusnahkan seluruh ternaknya, ketika virus muncul. “Saya merasa sangat kasihan kepada mereka, karena ini adalah pekerjaan hidupnya. Akan sangat sulit untuk memulainya kembali”, katanya. (P-Jeffry W)