PRIORITAS, 20/8/25 (Madrid): Gelombang panas telah menyebabkan 1.149 kematian di seluruh Spanyol dalam 16 hari terakhir.
Menurut Institut Kesehatan Carlos III kematian tersebut terjadi dalam rentang antara 3–18 Agustus 2025.
Mengutip dari nzherald.co.nz, Rabu, 20 Agustus 2025, data tersebut berasal dari Sistem Pemantauan Mortalitas (MoMo) dan dibandingkan dengan tren historis tahun-tahun sebelumnya.
Beberapa faktor eksternal, termasuk data cuaca dari Badan Meteorologi Nasional Spanyol (AEMET), juga digunakan untuk menilai kemungkinan penyebab lonjakan kematian.
Meskipun MoMo tidak bisa memastikan panas ekstrem adalah penyebab langsung setiap kematian, data ini dianggap perkiraan paling dapat diandalkan untuk menilai dampak gelombang panas terhadap angka kematian.
Kementerian Lingkungan Hidup Spanyol telah melaporkan peningkatan tajam dalam jumlah kematian terkait panas.
Usia di atas 65 tahun
Juli lalu tercatat ada 1.180 kematian di seluruh negeri selama dua bulan terakhir, periode yang ditandai gelombang panas yang hebat. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Rabu (20/8/25).
Angka yang mengkhawatirkan ini menandai lonjakan signifikan dari hanya 70 kematian dalam periode yang sama pada tahun 2024 , yang menggarisbawahi dampak parah dari suhu ekstrem ini.
Sebagian besar dari mereka yang meninggal berusia di atas 65 tahun, dan lebih dari separuhnya adalah perempuan.
Wilayah utara Galicia , La Rioja, Asturias , dan Cantabria , yang secara tradisional dikenal karena musim panas yang lebih sejuk, merupakan wilayah yang paling terkena dampak, mengalami peningkatan suhu yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Suhu lebih 40 derajat
Spanyol telah bergulat dengan cuaca panas ekstrem dalam beberapa minggu terakhir, dengan suhu yang sering kali melebihi 40 derajat Celsius (104 derajat Fahrenheit).
Data tersebut menunjukkan suatu peristiwa dengan intensitas luar biasa, ditandai peningkatan suhu rata-rata dan angka kematian yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam periode yang dicakup data, ada 76 peringatan merah untuk cuaca panas ekstrem, dibandingkan dengan tidak ada peringatan pada tahun sebelumnya.
Para ahli iklim menekankan pemanasan global membuat gelombang panas menjadi lebih panjang, intens, dan sering terjadi di seluruh dunia, lapor Metrotv.com.(P-Jeffry W)